Rabu, 21 Mei 2014

Terjerat cinta pada pandangan pertama



Waktu itu, awal pertamaku menginjakan kaki di sekolah baru. Hari itu terasa sangat berbeda, semua serba baru, Suasana yang sangat tak bisa diartikan. Pagi itu adalah pertama sekali aku mengikuti ospek dengan teman-teman ku, sungguh sangat menyenangkan bersama teman-temanku, bercanda-canda dengan kakak kelas susah senang kami lewati bersama walau memang baru saja kenal.
Tiba-tiba saja datang seorang perempuan dia adalah instruktur kami, hati ku tertegun melihat bentuk wajah oval yang sangat cantik mengenakan jilbab berwarna putih. Aku tak tau apa yang kini sedang aku rasakan, rasanya tak dapat ku ungkapkan seluruh rasa ini dengan kata-kata.
Mataku terus tertuju padanya entah kenapa aku selalu ingin memperhatikannya, ingin rasanya aku dekat dengannya mengobrol dengannya, tapi… aku tak punya keberanian sama sekali “Mengapa begini rasanya? Tak biasanya aku canggung ketika aku ingin dekat dengan seorang wanita, tapi kenapa kini aku terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa?”
Namanya Sulas, begitu aku mendengar teman-temannya memanggilnya. Rupanya dia seorang bintang yang memiliki banyak penggemar di sekolah ku, memang, memang pantas orang sepertinya digemari kebanyakan orang, mukanya saja sudah kayak artis korea, apalagi dia anak yang pintar ahhh lengkap lah sudah kehidupannya.
Besoknya hari pertama aku belajar, guru-guru pun sudah mulai masuk dan kami saling berkenalan dan mencoba untuk akrab dengan guru-guru yang masuk, Sangat seru rasanya. rupanya semua yang ada di sekolah ini adalah orang-orang yang ramah dan mudah sekali bergaul ,aku tidak salah memilih sekolah ini untuk tempatku belajar.
Kring Kring Kring…!!! tak terasa bunyi bel sudah terdengar menandakan jam istirahat, aku pun keluar kelas untuk beristirahat bersama dengan teman-temanku.
ketika menuruni tangga aku tak sadar, aku tak tahu ternyata kami saling berhadapan. Aku terdiam entah kenapa aku jadi salah tingkah begini, dia senyum kepadaku, ingin sekali aku meminta nomor telfonnya tapi tak satu pun kata-kata yang dapat ku ucapkan dari mulutku. aku hanya dapat memandangi matanya yang bening seperti mata air yang belum terkena kotoran sedikitpun. baru kali ini aku sangat dekat dengannya dan rasanya tak pernah terbayangkan olehku.
Tiba-tiba salah seorang temanku menggodanya untuk meminta nomor telfonnya, saat itu aku mulai memberanikan diri untuk ngomong dengannya. untung saja ada temanku yang memulai duluan, dan baru kali ini aku mendengarkan suaranya yang merdu, ternyata dia orang yang sangat ramah dan sangat lembut. pantas saja temannya banyak dan semuanya sangat dekat dengannya.
Mulai saat itu aku dengannya sudah mulai akrab, malamnya aku sering mengsms dia dan hampir sering menelfon nya senang rasanya ketika aku sudah mulai akrab dengannya. keesokan harinya aku datang pagi sekali untuk menjumpainya, ternyata dia sudah ada di sekolah bersama dengan teman-temannya. Aku pun mengajaknya naik ke lantai 3 berniat untuk hanya ber dua dengannya, ternyata dia datang, jantungku berdebar-debar ketika melihatnya datang ke arahku. Aku canggung, entah apa yang ingin aku katakan kepadanya, tiba-tiba ia duduk dan menyapaku, aku pun terkejut dan dengan gagu aku menyahuti sapaan nya. itu adalah awal pertama kami berbincang secara langsung, aku sangat nyaman ada di dekatnya walaupun aku sedikit agak gugup berbicara dengannya, baru kali ini aku merasakan kegembiraan yang sangat mendalam ketika aku berdua dengan seorang wanita.
Setelah lebih dari seminggu aku semakin dekat dengannya, semakin dalam aku tahu tentang dirinya, walaupun dia adalah kakak kelasku tetapi kami akrab seperti teman seperjuangan.
Sudah lama sekali kami dekat seperti ini, sekarang dia sudah mempunyai pacar, semenjak itulah hubunganku dengannya mulai jauh, entah kenapa begini, hari-hariku mulai terasa sunyi yahhh apa mau dikata, ya itu memang sudah terjadi aku tidak boleh membuatnya kecewa, aku harus mendukung hubunganya dengan pasangannya itu, meskipun terasa berat bagiku tapi kalau dia bahagia aku pun juga bahagia. Meskipun kami sudah jarang berdekatan atau bertanya kabar, aku tetap sangat senang karena aku sudah diberi kesempatan untuk kenal dengan orang sepertinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar