Libur Lebaran
Hari Pertama
Hari itu adalah hari
Idul fitri 1431 H.
Pagi-pagi saya bangun lalu saya bersiap untuk pergi ke masjid dekat rumah saya untuk melaksanakan shalat ied (idul fitri). Saya beserta warga sekitar menumandangkan takbir dengan khidmat.
Setelah saya selesai shalat ied. saya beranjak kerumah kakek saya, dan berkumpul dengan keluarga besar saya disana. kami semua bermaaf-maafan dan makan bersama. Setelah itu saya beserta keluarga mengunjungi rumah tetangga kami untuk silaturahmi kepada mereka.
Ketika jam menunjukan pukul 01.00 siang, saya beserta keluarga besar saya pergi kerumah buyut saya, itu sudah merupakan tradisi dikeluarga saya setiap tahunnya.
Hari Kedua
Hari kedua setelah lebaran keluarga dari ayah saya yang tinggal di Jakarta datang untuk silaturahmi ke rumah saya, saya sangat senang karena sudah lama saya tidak berjumpa dengan mereka. Semuanya berkumpul dirumah saya.
Hari Ketiga
Saya pergi ke depok mengunjungi keluarga saya, saya berangkat setelah shalat jum'at. Saya pergi kesana hanya dengan ibu dan adik saya, ayah saya tidak ikut. Saya kesana naik kereta dari stasiun bogor, saya menggunakan kereta ekonomi biasa, karena kereta ekonomi AC berangkatnya sore.
Setelah ibu saya beli tiket kereta sudah hampir penuh dan hendak berangkat, jadi kami tidak dapat tempat duduk. Tapi tiba-tiba ada penumpang yang memberikan tempat duduk untuk ibu saya. Kereta sangat penuh sesak dengan penumpang, saya turun di stasiun depok baru. Ketika hampir sampai, saya mengambil barang-barang saya dan menuju ke pintu gerbong. Setelah kereta berhenti saya beserta ibu dan adik saya turun. Namun di pintu gerbong penuh sekali dengan penumpang, sehingga kami sangat sulit untuk keluar, ibu dan adik saya sudah turun namun saya masih didalam kereta karena saya tertahan oleh penumpang yang masuk ke gerbong, saya hampir tertinggal di kereta namun akhirnya saya bisa keluar sebelum kereta melaju.
Kami naik angkutan kota dan sampai di rumah saudara saya dengan selamat. Saya menginap di rumah saudara saya itu. Keesokan harinya saya beserta keluarga saya yang di depok pergi ke lenteng agung, jakarta selatan untuk mengunjungi keluarga saya juga. Kami kesana menggunakan angkutan kota. Tidak lama kami sampai di rumah saudara saya itu. Ketika waktu menunjukan pukul 1.30 siang saya, ibu dan adik saya pamit untuk pulang ke bogor. Begitu pula keluarga yang dari depok. Saya pulang naik kereta lagi, dari stasiun lenteng agung. Ibu saya membeli tiket kereta ekonomi AC, dan menunggu kereta di peron. Tidak lama kereta datang, kereta sangat sangat padat oleh penumpang ibu saya dan adik saya sudah masuk namun saya belum karena tidak cukup, namun saya berusaha untuk masuk. Saya membawa tas yang isinya cukup banyak. Jika saya menggendong tas saya di depan badan saya akan terjepit oleh pintu kereta, namun jika saya menggendongnya dibelakang tas saya yang akan terjepit, jadi saya naikkan tas ke atas kepala saya, dan saya berdiri di depan persis pintu kereta, yang jika tiba-tiba terbuka saya pasti jatuh, karena memang saya bersenderan kepintu kereta, jika kereta berhenti dan pintu terbuka saya tidak bersenderan. Ada seorang bapak-bapak yang menyarankan untuk menaruh tas saya ke tempat penyimpanan barang yang ada di atas kursi penumpang, namun jangankan melangkah bergerak pun tidak bisa, dan jarak dari saya berdiri pun jauh. Ada seorang pemuda yang menolong kami, dan ia menaruh tas saya secara estapet untuk ditaruh di tempat penyimpanan barang. Ketika kereta berhenti di stasiun depok lama, penumpang semakin banyak, dan di dalam gerbong itu sangat sangat sangat sempit, sampai-sampai saya tidak bisa berdiri dengan tegak karena terdorong oleh penumpang yang ada di depan saya. keretanya tidak dapat melaju karena kelebihan penumpang yang membuat sangat berat bebannya, sampai-sampai keretanya harus di derek oleh kereta penderek. Ketika sudah mendekati stasiun bogor suasana di dalam kereta mulai lengang, karena sudah banyak penumpang yang turun. Setelah sampai di stasiun bogor saya sangat lega. Saya, ibu dan adik saya langsung pulang kerumah karena kami sangat lelah. Itu pengalaman yang sangat buruk yang saya alami. Itulah pengalaman saya selama libur lebaran tahun ini. untuk liburan tahun ini keluarga saya tidak mengadakan acara rekreasi untuk mengisi liburan.
Pagi-pagi saya bangun lalu saya bersiap untuk pergi ke masjid dekat rumah saya untuk melaksanakan shalat ied (idul fitri). Saya beserta warga sekitar menumandangkan takbir dengan khidmat.
Setelah saya selesai shalat ied. saya beranjak kerumah kakek saya, dan berkumpul dengan keluarga besar saya disana. kami semua bermaaf-maafan dan makan bersama. Setelah itu saya beserta keluarga mengunjungi rumah tetangga kami untuk silaturahmi kepada mereka.
Ketika jam menunjukan pukul 01.00 siang, saya beserta keluarga besar saya pergi kerumah buyut saya, itu sudah merupakan tradisi dikeluarga saya setiap tahunnya.
Hari Kedua
Hari kedua setelah lebaran keluarga dari ayah saya yang tinggal di Jakarta datang untuk silaturahmi ke rumah saya, saya sangat senang karena sudah lama saya tidak berjumpa dengan mereka. Semuanya berkumpul dirumah saya.
Hari Ketiga
Saya pergi ke depok mengunjungi keluarga saya, saya berangkat setelah shalat jum'at. Saya pergi kesana hanya dengan ibu dan adik saya, ayah saya tidak ikut. Saya kesana naik kereta dari stasiun bogor, saya menggunakan kereta ekonomi biasa, karena kereta ekonomi AC berangkatnya sore.
Setelah ibu saya beli tiket kereta sudah hampir penuh dan hendak berangkat, jadi kami tidak dapat tempat duduk. Tapi tiba-tiba ada penumpang yang memberikan tempat duduk untuk ibu saya. Kereta sangat penuh sesak dengan penumpang, saya turun di stasiun depok baru. Ketika hampir sampai, saya mengambil barang-barang saya dan menuju ke pintu gerbong. Setelah kereta berhenti saya beserta ibu dan adik saya turun. Namun di pintu gerbong penuh sekali dengan penumpang, sehingga kami sangat sulit untuk keluar, ibu dan adik saya sudah turun namun saya masih didalam kereta karena saya tertahan oleh penumpang yang masuk ke gerbong, saya hampir tertinggal di kereta namun akhirnya saya bisa keluar sebelum kereta melaju.
Kami naik angkutan kota dan sampai di rumah saudara saya dengan selamat. Saya menginap di rumah saudara saya itu. Keesokan harinya saya beserta keluarga saya yang di depok pergi ke lenteng agung, jakarta selatan untuk mengunjungi keluarga saya juga. Kami kesana menggunakan angkutan kota. Tidak lama kami sampai di rumah saudara saya itu. Ketika waktu menunjukan pukul 1.30 siang saya, ibu dan adik saya pamit untuk pulang ke bogor. Begitu pula keluarga yang dari depok. Saya pulang naik kereta lagi, dari stasiun lenteng agung. Ibu saya membeli tiket kereta ekonomi AC, dan menunggu kereta di peron. Tidak lama kereta datang, kereta sangat sangat padat oleh penumpang ibu saya dan adik saya sudah masuk namun saya belum karena tidak cukup, namun saya berusaha untuk masuk. Saya membawa tas yang isinya cukup banyak. Jika saya menggendong tas saya di depan badan saya akan terjepit oleh pintu kereta, namun jika saya menggendongnya dibelakang tas saya yang akan terjepit, jadi saya naikkan tas ke atas kepala saya, dan saya berdiri di depan persis pintu kereta, yang jika tiba-tiba terbuka saya pasti jatuh, karena memang saya bersenderan kepintu kereta, jika kereta berhenti dan pintu terbuka saya tidak bersenderan. Ada seorang bapak-bapak yang menyarankan untuk menaruh tas saya ke tempat penyimpanan barang yang ada di atas kursi penumpang, namun jangankan melangkah bergerak pun tidak bisa, dan jarak dari saya berdiri pun jauh. Ada seorang pemuda yang menolong kami, dan ia menaruh tas saya secara estapet untuk ditaruh di tempat penyimpanan barang. Ketika kereta berhenti di stasiun depok lama, penumpang semakin banyak, dan di dalam gerbong itu sangat sangat sangat sempit, sampai-sampai saya tidak bisa berdiri dengan tegak karena terdorong oleh penumpang yang ada di depan saya. keretanya tidak dapat melaju karena kelebihan penumpang yang membuat sangat berat bebannya, sampai-sampai keretanya harus di derek oleh kereta penderek. Ketika sudah mendekati stasiun bogor suasana di dalam kereta mulai lengang, karena sudah banyak penumpang yang turun. Setelah sampai di stasiun bogor saya sangat lega. Saya, ibu dan adik saya langsung pulang kerumah karena kami sangat lelah. Itu pengalaman yang sangat buruk yang saya alami. Itulah pengalaman saya selama libur lebaran tahun ini. untuk liburan tahun ini keluarga saya tidak mengadakan acara rekreasi untuk mengisi liburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar