Jalan Semarang sejak dulu telah dikenal
masyarakat sebagai bursa buku dan majalah. Jalan ini terletak tidak jauh
dari stasiun Pasar Turi. Banyak cendekiawan berburu buku-buku lama
bermutu di tempat ini. Sepanjang jalan Semarang terdapat puluhan stan
berderet. Tempat yang selalu ramai ini sekarang direlokasi ke sebuah
tempat khusus di Jl. Semarang 37. Namanya ‘Kampoeng Ilmu’.
Selain stan buku dan taman bacaan,
tempat ini dilengkapi balai sederhana untuk berdiskusi, pemutaran film,
pelatihan ketrampilan, dan lomba baca, tulis juga gambar. Diatas lahan
seluas 2.500 m2 inilah, Pemerintah Kota Surabaya
berkeinginan menyediakan suatu tempat khusus pengembangan budaya baca
dan ilmu. Warga kota dari berbagai latar keilmuan dan tingkat ekonomi,
dapat memanfaatkannya secara gratis. Kampoeng Ilmu sudah ditempati 35
pedagang buku dari 56 pedagang kaki lima yang telah bergabung. Kelak
tempat ini akan menampung 113 pedagang.
Para pemangku kepentingan yang ikut
merawat tempat ini antara lain Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI),
Paguyuban Marga Tionghoa Surabaya, Dewan Pendidikan, Dewan Kota, Insan
Baca, ITS, Unair, Unesa, dan masih banyak lainnya. Selain “Kampoeng
Ilmu” tempat lain yang menyediakan fasilitas perpustakaan dan taman baca
adalah; Perpustakaan Umum Kota Surabaya di Jl. Rungkut Asri Tengah 5-7
Surabaya; Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur di Jl.
Menur Pumpungan No. 32; Badan Arsip Propinsi Jatim di Jl. Jagir
Wonokromo 350; dan Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya di Dukuh
Kupang Barat I no 1-B Surabaya. (TS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar